P2E dan M2E sama-sama tren di dunia Web3. Mana yang lebih potensial di masa depan: bermain game untuk cuan atau bergerak untuk cuan?
Industri blockchain gaming dan aplikasi berbasis Web3 terus berkembang pesat. Setelah tren P2E (Play-to-Earn) yang populer dengan game berbasis kripto, kini muncul konsep baru bernama M2E (Move-to-Earn) yang menggabungkan gaya hidup sehat dengan insentif ekonomi digital.
Keduanya sama-sama menawarkan peluang mendapatkan penghasilan, tetapi dengan mekanisme berbeda. Pertanyaannya, mana yang lebih potensial di masa depan—P2E atau M2E? Mari kita bahas lebih dalam.
1. Apa Itu P2E (Play-to-Earn)?
P2E adalah model game berbasis blockchain yang memungkinkan pemain mendapatkan token kripto atau aset NFT dari aktivitas bermain.
- Contoh populer: Axie Infinity, The Sandbox, Decentraland.
- Mekanisme: Pemain menyelesaikan misi, bertarung, atau berdagang aset digital, lalu mendapatkan reward berupa token.
- Keunggulan:
- Menarik gamer global.
- Potensi pendapatan tinggi dari jual-beli aset NFT.
- Kelemahan:
- Tergantung tren kripto; volatilitas tinggi.
- Banyak proyek gagal karena model ekonomi tidak berkelanjutan.
2. Apa Itu M2E (Move-to-Earn)?
M2E adalah inovasi baru yang memberi reward kripto kepada pengguna berdasarkan aktivitas fisik seperti berjalan, jogging, atau bersepeda.
- Contoh populer: STEPN, Genopets, Sweatcoin.
- Mekanisme: Aplikasi melacak aktivitas fisik melalui GPS atau sensor, lalu memberi token sesuai jarak/tempat aktivitas.
- Keunggulan:
- Menggabungkan gaya hidup sehat dengan insentif ekonomi.
- Lebih inklusif karena semua orang bisa berjalan/jogging.
- Kelemahan:
- Butuh perangkat pendukung (smartphone, smartwatch).
- Risiko “token inflation” jika pengguna terlalu banyak.
3. Perbandingan P2E vs M2E
Aspek | P2E (Play-to-Earn) | M2E (Move-to-Earn) |
---|---|---|
Target Audiens | Gamer digital, investor kripto | Pecinta olahraga, gaya hidup sehat |
Modal Awal | Relatif tinggi (beli NFT/akun) | Rendah (cukup smartphone/smartwatch) |
Sustainability | Rentan bubble ekonomi | Lebih berkelanjutan dengan gaya hidup |
Motivasi Utama | Hiburan + cuan | Kesehatan + cuan |
Potensi Pasar | Gamer global (sekitar 3 miliar pengguna) | Pengguna fitness & wellness global |
4. Tren Pasar dan Potensi
- P2E:
- Masih punya pasar besar, terutama gamer Web3.
- Tapi butuh model ekonomi lebih solid agar tidak jatuh seperti beberapa game sebelumnya.
- M2E:
- Pasar fitness & wellness global terus tumbuh.
- Cocok untuk era pasca-pandemi ketika kesadaran kesehatan meningkat.
- Berpotensi digabung dengan konsep HealthFi (health + finance).
5. Mana yang Lebih Potensial?
- P2E lebih cocok untuk gamer dan investor yang mencari hiburan sekaligus peluang profit. Namun, keberlanjutannya sangat tergantung pada model tokenomics.
- M2E menawarkan peluang lebih stabil jangka panjang karena mengaitkan aktivitas fisik dengan reward, sehingga memiliki aspek kesehatan yang tidak dimiliki P2E.
Jika melihat tren global menuju wellness economy dan integrasi teknologi wearable, M2E diprediksi lebih potensial sebagai model berkelanjutan.
Kesimpulan
Baik P2E maupun M2E sama-sama membawa inovasi dalam dunia blockchain dan digital economy. P2E menawarkan peluang besar bagi gamer, sementara M2E lebih fokus pada gaya hidup sehat.
Namun, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan sustainability, M2E tampaknya memiliki masa depan lebih cerah dibanding P2E, meski keduanya masih punya ruang untuk berkembang di ekosistem Web3.
Baca juga :
- Bagaimana Teknologi Layer 3 Akan Mengubah Blockchain?
- Yield Farming: Peluang Besar tapi Berisiko Tinggi di DeFi